Home » , , » Keutamaan Ilmu daripada Harta (Kisah Sayyidina Ali dengan Sepuluh Orang kaum Khawarij)

Keutamaan Ilmu daripada Harta (Kisah Sayyidina Ali dengan Sepuluh Orang kaum Khawarij)

contoh iklan


Ada sebuah kisah yang menceritakan tentang dalamnya ilmu menantu Baginda Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wa sallam, yaitu Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu wajhah (semoga Allah memuliakan wajahnya)… dan kisah ini menjadikan sebuah momentum dimana keilmuan Sayyidina Ali terbuktikan oleh kedatangan sepuluh orang dari golongan kaum Khawarij, dan kemudian terukir dalam kisah-kisah teladan para sahabat dan para tokoh sufi…
Kisah ini bermula ketika Sepuluh orang kaum Khawarij mendatangi Sayyidina Ali bin Abi Thalib ketika menjabat sebagai Khalifah ke-IV setelah kerasulan Nabi, Mereka mendatangi Khalifah karena ingin menanyakan sesuatu, di samping rasa iri terhadap kepandaian khalifah, baik dalam ilmu agama maupun lainnya. Bahkan Nabi sendiri sampai pernah bersabda dan tertuang dalam sebuah syair: Ana madinatul ilm, wa aliyun babuha.. "Aku ini kotanya ilmu pengetahuan, dan Ali adalah sebagai pintunya."
Sesampainya mereka dihadapan Khalifah Ali, mereka diterima dengan ramah, dan Khalifah menganggap mereka sebagai tamu terhormat.
Tak lama setelah jamuan berlangsung, mulailah inti dari kisah ini, yaitu Tanya jawab antara sepuluh orang tamu tersebut dengan Khalifah Ali.

Salah seorang dari mereka membuka pertanyaan kepada Khalifah Ali:
"Wahai Ali, kami adalah sepuluh orang yang diutus oleh kaum kami untuk mengajukan pertanyaan kepadamu, dan kami akan bergiliran bertanya kepadamu. Dan jawabanmu nantinya akan kami bawa pulang kepada kaum kami."
 Khalifah Ali menjawab: "Baiklah kalau demikian. Dan apa yang akan kalian tanyakan padaku?"
"Wahai Ali, manakah yang lebih mulia, ilmu pegetahuan atau harta benda, dan terangkan pula sebab-sebabnya?" tanya orang pertama.
"Ilmu pengetahuan itu adalah warisan para nabi, sedangkan harta kekayaaan adalah warisan Qarun, Syadad dan lain-lain. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan lebih mulia daipada harta benda," jawab Khalifah Ali.

Kemudian orang kedua memberikan pertanyaan: "Manakah yang lebih mulia ilmu pengetahuan atau harta benda, dan jelaskan sebab-sebabnya?"
"Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmulah yang menjaga dan memelihara pemiliknya, sedangkan harta yang empunyalah yang memelihara dan menjaganya," jawab Khalifah Ali.

Setelah orang pertama dan kedua selesai dijawab oleh Khalifah Ali, kemudian orang ketiga, keempat, kelima, hingga orang kesepuluh mengajukan pertanyaan yang sama seperti yang diajukan oleh orang pertama dan kedua.

Kepada penanya ketiga khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena orang yang berilmu banyak sahabatnya, sedangkan orang yang banyak hartanya lebih banyak musuhnya."

Kepada penanya keempat khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu bila disebarkan atau diajarkan akan bertambah sedangkan harta kalau diberikan kepada orang lain akan berkurang."

Kepada penanya kelima khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak dapat dicuri, sedangkan harta benda mudah dicuri dan dapat lenyap."

Kepada penanya keenam khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak bisa binasa, sedangkan harta kekayaan dapat lenyap dan habis karena masa dan usia."

Kepada penanya ketujuh khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak ada batasnya, sedangkan harta benda ada batasnya dan dapat dihitung jumlahnya."

Kepada penanya kedelapan khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu memberi dan memancarkan sinar kebaikan, menjernihkan pikiran dan hati serta menenangkan jiwa, sedangkan harta kekayaan pada umumnya dapat menggelapkan jiwa dan hati pemiliknya."

Kepada penanya kesembilan khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena orang yang berilmu mencintai kebajikan dan sebutannya mulia seperti si 'Alim, dan sebutan mulia lainnya. Sedangkan, orang yang berharta bisa melarat dan lebih cenderung kepada sifat-sifat kikir dan bakhil."

Dan kepada penanya kesepuluh khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia dan lebih utama daripada harta kekayaan, karena orang yang berilmu lebih mendorong untuk mencintai Allah. Sedangkan harta benda dapat membangkitkan rasa sombong, congkak dan takabur."

Seusai mendengarkan jawaban Khalifah Ali yang begitu cemerlang, kesepuluh orang kaum Khawarij itu berdecak kagum, karena satu pertanyaan dapat dijawab dengan sepuluh jawaban. Kemudian, mereka kembali kepada kaumnya dengan rasa puas, dan bertambah yakin bahwa Khalifah Ali benar-benar sebagai pintu gerbangnya ilmu..

Mudah-mudahan cerita teladan nan singkat ini berbekas di dalam hati kita, dan bisa dijadikan sebagai pelajaran pada masa kini untuk menghadapi masa yang akan dating…

contoh iklan

0 comments:

Post a Comment

Kepada Pengunjung jangan lupa komentarnya yah ...

Semoga bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung di blog sederhana ini.. :)