Ada apa dengan posting ini ? ada bagiannya lagi.. hee.. bukan bermaksud untuk membuat postingan ini bersambung, tapi kejadian ini sudah beberapa kali terjadi diberbagai tempat dan diwaktu yang berlainan. Nah, untuk itu, jika nanti diriku akan menemui hal ini lagi, tentunya akan menjadikannya berbagai jilid, dengan peristiwa yang berbeda. Hehe..
Berikut kronologinya..
Hari ini, setelah pulang dari bank untuk mengambil uang yang masuk ke rekening madrasah, ketika melewati lampu merah setelah jembatan paliwara, diriku menemui hal yang tak terkira.
Ketika lampu merah diperempatan menyala, seperti biasa diriku pun ikut berhenti (padahal Cuma belok kiri, namun ada peringatan pada tiang lampu bahwa belok kiri mengikuti) dan tepat di depanku ada seorang anak kecil berseragam SD kira-kira sekitar kelas 4-5 menunggang sepeda juga ikut berhenti.
Awalnya, aku mengira bahwa anak tersebut akan menyeberang, karena dia pun ikut berhenti pada saat lampu merah (tentunya, walaupun memakai sepeda, jika akan melewati perempatan yang menggunakan traffic light tentu juga akan ikut berhenti kecuali alat angkutan tertentu). Posisi kami cukup berdekatan, dan dia tepat berada dekat dengan pembatas penyeberangan jalan.
Setelah lampu hijau menyala, diriku pun langsung menyalakan lampu kiri untuk membelok ke kiri. Yang mengejutkan adalah anak SD tersebut ternyata juga membelokkan sepedanya ke arah kiri.
Memang bagi siapapun juga apa guna memperhatikan orang-orang yang berhenti pada lampu merah dan berjalan pada saat lampu hijau menyala. Tapi bagi diriku, ini adalah hal yang sangat mengejutkan.
Kenapa… ??
Coba kita bayangkan, anak sekecil itu, dia sudah terdidik disiplin (entah ditanamkan di sekolah atau oleh orang tuanya) dengan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Bahkan, kalau dibayangkan, dengan posisi di depan (tanpa ada yang menghalangi) dan juga akan belok ke kiri (karena rata-rata kebanyakannya pada perempatan belok kiri biasanya ada petunjuk “belok kiri jalan terus”) tentu (siapapun, termasuk diriku sendiri akan berpikir) akan meluncur tanpa memperhatikan rambu yang terpasang. Sedangkan anak tersebut dengan kondisi cuaca yang cukup panas (karena pada saat itu sekitar pukul 12 an) dia tetap bertahan mengikuti rambu traffic light tersebut dan menunggu lampunya sampai berwarna hijau.
Yang perlu kita renungkan adalah, masa kita kalah dengan anak kecil ??
Dengan alasan takut kepanasan lah… atau takut terlambat lah… atau alasan apapun lainnya sehingga membuat kita berpikir untuk melanggar aturan tersebut.
Tak bisakah kita belajar dari anak kecil tersebut, yang dengan gagah dan tenangnya dia menunggu hingga sampai gilirannya untuk berjalan.
Entahlah, tapi tentunya, ini adalah salah satu pembelajaran bagi kita,bahwa anak kecil pun juga bisa mengalahkan kondisi kita, tentunya dalam beberapa hal yang tidak kita duga.
Jadi, sudah sepantasnya lah kita tidak boleh menyombongkan diri kepada anak kecil sekalipun karena bisa saja dia mengalahkan kita pada hal-hal yang tidak kita duga.
Dibaca untuk diketahui, ditulis untuk diingat dan dikenang, bahwa masa lalu kita pahami dan kita pelajari pada masa sekarang untuk menjalani masa yang akan datang.
0 comments:
Post a Comment
Kepada Pengunjung jangan lupa komentarnya yah ...
Semoga bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung di blog sederhana ini.. :)